Tali ini sekarang sangat indah, sungguh...
Awalnya ini adalah tali pendek,
berasal dari tiga benang, dengan warna, bahan, dan asal yang berbeda
Satu adalah Kuning, benang wol, berasal dari sebuah peternakan,
dibuat dengan sangat teliti, dan jadilah benang yang indah.
Lainnya itu Biru, benang gelasan, berasal dari satu kota industri,
dibuat dengan proses instan, namun sangat kuat.
Yang terakhir adalah Coklat, benang kapas, berasal dari suatu pegunungan,
dibuat dengan tradisional, dan menghasilkan benang yang sederhana.
Ketiga benang ini awalnya hanya benang biasa.
Lalu mereka bertemu, simpul mereka bertaut, dan terjadilah keajaiban.
Mereka saling menjalin, terus bertambah panjang, sepanjang kisah yang mereka hadapi bersama.
Kuning adalah si ceria, selalu bisa menghidupkan dan mencairkan suasana.
Namun dia itu wol, cukup kuat, namun saat dihadapkan pada kondisi yang tidak sesuai, dia menjadi rapuh.
Disini Biru menguatkannya. Bagaimana pun, biru adalah gelasan, dibuat untuk bertahan pada kondisi ekstrim. Sekilas biru tidak terlihat indah, namun ia memiliki kesetiaan hanya ingin berfungsi bagus untuk layang-layang. Dia memiliki rasa mau berkorban yang mengharukan, bersedia mengambil resiko putus hanya demi kewibawaan layang-layang. Ia adalah si keras. Tidak mau bernegoisasi. Baginya, hidupnya adalah hidupnya, hanya bagian kecil dari hidup orang lain.
Maka Coklat mengingatkannya, berdampinganlah dengan benang lain, Biru.
Coklat, dengan kebiasaan tradisional dan bersahajanya, adalah benang yang suka lurus. Tidak terlalu suka konflik. Namun ia pun benang yang dapat menjadi sangat kuat. Menyikapi lipatan jahitan yang tidak sesuai, mencoba menjadikannya cukup indah. Dan sebatas itulah hidupnya. Membosankan.
Pada akhirnya saat mereka bertiga bertemu dan bertaut erat, keceriaan Kuning selalu membuat Coklat tertawa, dan cara Biru yang mau untuk banyak melanggar, membuat hidup Coklat lebih variatif.
Mereka bertiga lalu bersahabat, berpilin, menjalin sebuah tali yang kini sudah sangat panjang.
Setiap kejadian pada jalinan mereka membuat masing-masing mereka memanjang. Saling berjalin lagi, menggenggam satu sama lain, ada kejadian lagi, memanjang, menjalin, dan begitu seterusnya.
Dua belas tahun berlalu, dan tali itu kini menjadi tali yang sangat indah.
Paduan warna Kuning, Biru, dan Coklat, dan seluruh aneka kejadian, menjadikan tali ini sangat berharga.
Mereka enggan melepas satu sama lain,
Mereka menghindari pisau, gunting, api, apapun yang bisa memecahkan mereka.
Jalinan itu pernah beberapa kali menemui kerikil dan batu tajam yang coba mematahkan, namun mereka masih bisa bergandengan.
Memegang satu dengan yang lain.
Pernah pula ada benang lain yang masuk ke jalinan mereka, memberikan warna baru pada jalinan mereka. Namun intinya adalah tiga benang ini. Sedikit-sedikit, benang-benang yang lain melepaskan diri dengan meninggalkan jejak indah pada jalinan utama. Saat yang lain, mampir lagi pada jalinan mereka, meninggalkan warna baru. Namun benang-benang itu tidak pernah saling menjalin seperti mereka bertiga.
Kuning, Biru, dan Coklat saling melengkapi. Saling menguatkan. Saling mengisi.
Dan mereka bertiga berharap, ikatan mereka akan kekal abadi.
Seabadi cinta mereka bertiga pada Sang Perencana Kehidupan,
Dzat yang membuat semua alasan sehingga mereka masih dalam satu tali.
Sampai saat ini.
Bogor, 18 Agustus 2011, Editing 4 Januari 2012.
1 komentar:
i like it sooo much....
smoa bisa selamanya ya kita...
hugs hugs hugs
Posting Komentar